Maaf Indonesia kalah, jangan hujat usaha timnas
Jakarta (ANTARA
News) - Ferdinan Sinaga mengungkapkan di akun twitter-nya dengan menulis
"Maaf telah membuat malu Indonesia dalam game tadi...kami hanya berusaha semaksimal yang kami punya...jangan menghujat kami yang sudah berusaha".Demikian pernyataan penyerang tunggal timnas Indonesia yang diturunkan pada pertandingan Pra Piala Dunia (PPD) 2014 melawan tuan rumah Bahrain di Stadion Nasional Manama, Bahrain, Rabu malam.
Timnas Indonesia mengalami kekalahan terbesar dalam persepakbolaan nasional yaitu 0-10. Dengan kekalahan ini maka Indonesia terpuruk didasar klasemen Grup E dengan nol poin dari enam pertandingan. Prestasi terburuk Timnas Garuda sebelumnya terjadi saat pertandingan menghadapi Denmark dengan skor 0-9, 1974.
Kekalahan yang diderita oleh Timnas Garuda ini membuat pemain maupun masyarakat kecewa. Apalagi pada pertandingan ini anak asuh Aji Santoso tidak mampu menciptakan gol. Bahkan nyaris mengantarkan Bahrain keputaran empat PPD jika saja Qatar tidak bisa menahan Iran, 2-2.
Begitu juga dengan Abdul Rahman. Pemain yang juga dari klub Semen Padang mengakui jika Indonesia kalah kelas dibandingkan dengan Bahrain. Kondisi ini ditambah dengan kepemimpinan wasit yang dinilai banyak menguntungkan tuan rumah karena minimal harus menang 8-0 agar bisa lolos. Namun upaya itu gagal setelah Qatar melawan Iran berakhir imbang.
"Gitulah kalau dizholimi, yang di atas pasti melihat. Tapi terlepas dari penyebab kekalahan gak usah kita jadikan alasan. Kita harus secepatnya berbenah kalau ingin berbuat lebih baik," kata Abdul Rahman melalui pesan singkat.
Selain dari pemain pihak PSSI melalui penanggung jawab timnas Bernhard Limbong juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena kegagalan timnas dipertandingan terakhir PPD 2014. Dengan kejadian ini pihaknya dalam hal ini PSSI akana segera melakukan evaluasi.
Jendral Bintang Satu itu mengaku tidak menyangka jika kiper utama timnas mendapatkan kartu merah dari wasit Andre Al-Haddad pada awal babak pertama. Kondisi ini membuat kondisi tim kurang maksimal dalam menjalani pertandingan.
Pertandingan tuan rumah Bahrain melawan Indonesia selain diwarnai hujan gol juga diwarnai dengan empat penalti bagi tuan rumah meski hanya dua yang membuahkan gol. Selain itu juga diwarnai dua kartu merah bagi Timnas Garuda yaitu pada penjaga gawang Samsidar dan sang pelatih Aji Santoso.
Selama turun diputaran tiga PPD 2014, Indonesia tidak satu pun mendapatkan poin dari enam pertandingan. Timnas Garuda pada babak penyisihan ini bahkan hanya mampu mencetak tiga gol dan kebobolan 26 gol. Sementara tim di Grup E yang lolos ke putaran empat adalah Iran dengan 12 poin dan Qatar dengan 10 poin, sedangkan Bahrain dengan sembilan poin.
Inilah Kontroversi Wasit Laga Indonesia Vs Bahrain
REPUBLIKA.CO.ID,
MANAMA -- Kepemimpinan wasit Andre El Haddad dalam laga Bahrain kontra
Indonesia dalam laga kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 Grup E Zona Asia
di Stadion Nasional Manama, Rabu (29/2), menjadi sorotan para penggemar
sepakbola. Tidak hanya masyarakat awam, melainkan para jurnalis, para
jurnalis asing yang menangani segmen olahraga di media masing-masing.
Lewat situs jejaring sosial Twitter, beberapa jurnalis asing
mengutarakan kritikan seputar kepemimpinan wasit asal Lebanon tersebut.
Maklum saja, pemberian empat tendangan penalti dalam pertandingan
tersebut terasa sangat mengherankan. Apalagi tiga diantaranya diberikan
oleh El Haddad di babak pertama, dengan dua diantaranya berbuah gol.Mike Donovan (Oregon Post) Amerika Serikat, Grant Wahl (Sport Illustrated), Jonathan Wilson (The Blizzard) adalah beberapa jurnalis yang meragukan kepemimpinan El Haddad. "Bahrain harus mencetak kemenangan dengan selisih sembilan gol untuk melangkah ke babak selanjutnya. Mereka mendapatkan hadiah berupa kartu merah pada menit kedua dan dua buah penalti. Siapa yang menyaksikan pertandingan ini? mencurigakan?" tulis Wahl pada akun twitternya @GrantWahl.
Nama El-Haddad sudah pasti tidak akan dilupakan oleh publik sepakbola Singapura. Kejadian ini terjadi saat negeri Singa tersebut menjalani laga perdana kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 Grup A Zona Asia kontra tuan rumah Cina di Tuodong Stadium, Kunming, 2 September 2011.
Saat itu, Singapura berhasil unggul terlebih dahulu lewat gol yang diciptakan oleh Aleksandar Duric pada menit ke 33. Babak pertama pun berakhir 0-1 bagi keunggulan Singapura. Keadaan berubah drastis pada babak kedua.
Hal tersebut disertai oleh beberapa keputusan kontroversial yang dibuat oleh wasit berusia 41 tahun tersebut. Pertama adalah pemberian penalti pada menit ke 57 setelah penjaga gawang Lionel Lewis menabrak salah satu penyerang Cina di kotak terlarang. Beruntung Lewis mampu mementahkan eksekusi tersebut.
Sepuluh menit kemudian Cina kembali mendapat hadiah penalti. Kali ini pemain belakang Singapura didakwa melanggar Yu Dabao di kotak penalti. Meskipun dari tayangan ulang Dabao terlihat sengaja menjatuhkan diri, El Haddad tetap menunjuk titik putih. Eksekusi Zheng Zhi sukses membobol gawang Lewis.
Mental para penggawa tim Singa pun anjlok selepas pemberian penalti tersebut. Belum sadar dari keterkejutan mereka, tak lama berselang Cina berhasil memperbesar keunggulan menjadi 2-1 lewat gol Yu Hai pada menit ke 73. Keunggulan tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir.
Selepas pertandingan, segenap pemain Singapura mengkritik keputusan-keputusan kontroversial sang pengadil. Bahkan penjaga gawang Singapura Lionel Lewis menyebut bahwa wasit telah merebut kemenangan dari timnya. "Kami benar-benar dirampok olehnya. Laga ini benar-benar laga antara 15 pemain melawan 11 pemain," ujarnya seperti dilansir Strait Times.
Kegusaran Lewis amat terasa mengingat dirinya baru saja masuk pada menit ke 54 menggantikan Izwan Mahbud yang harus ditarik akibat cedera. "Penalti pertama fifty-fifty, akan tetapi untuk insiden yang kedua, tidak ada yang menyentuh pemain Cina tersebut," tegasnya. Setelah itu, El Haddad menghadapi hujan kritikan dari pers Singapura dan juga Cina. Sejak saat itu pula, integritas El Haddad sebagai seorang wasit dipertanyakan.
Integritas yang akan terus dipertanyakan selepas pemberian kartu merah pada Samsidar di menit keempat babak pertama. Tak lupa, empat hadiah penalti dalam laga yang berujung 10-0 bagi Bahrain tersebut.
Wasit hanyalah manusia biasa. Akan tetapi jika wasit telah mengambil sederet kontroversi, tentu sederet pertanyaan akan mengemuka. Termasuk terhadap Andre El Haddad.
Sumber:berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar